Tahukah kamu : Mengapa Imam Gereja Katolik harus Laki-laki?


Mengapa Imam Gereja Katolik harus Laki-Laki?

(1) Mari kita sekarang melihat alasan teologisnya. Gereja dinyatakan sebagai seorang mempelai wanita, sedangkan Kristus adalah mempelai pria (lih Ef 5:22-32). Di dalam perayaan sakramen, terutama dalam sakramen Ekaristi dan Tobat, maka seorang imam bertindak sebagai Kristus (in persona Christi). Dan Kristus telah dinubuatkan sebagai pria (lih Yes 9:6), lahir sebagai seorang pria, menderita, wafat, dan bangkit sebagai seorang pria. Dan sebagai konsekuensi dari hal tersebut, seorang wanita tidak dapat menjadi seorang imam yang bertindak sebagai Kristus.

(2) Dan kalau kita lihat, bukan berarti tidak menjadi seorang imam, maka seorang perempuan menjadi kurang kudus atau kurang berperan dalam kehidupan Gereja. Bunda Maria adalah satu-satunya manusia, setelah Kristus, yang tidak bernoda. Dan Bunda Maria, walaupun menjadi bunda Kristus, dia tidak menjadi salah satu dari rasul. Kita juga melihat yang terberkati bunda Teresa dari Kalkuta, wanita yang membangun Gereja secara luar biasa. Dan begitu banyak contoh dari para wanita yang menjadi orang-orang kudus, dimana mereka secara istimewa dipakai Tuhan untuk membangun Gereja dari dalam.
--------------------

(3) Lalu, seorang Dosen Teologi di Italia, seorang perempuan, seorang feminis dan sangat progressif, pernah ditanya secara provokatif di dalam kelas, "Apa pendapat Ibu tentang Imam dalam Gereja Katolik harus Laki-Laki?" Jawabannya gini:

"Enak aja.. peran perempuan kok hny dinilai dari bisa jd Romo atau nggak.. itu merendahkan perempuan.. peran perempuan itu lebih dari itu.

Dalam Gereja Katolik ada Maria.. dia disebut Sebagai Bunda Allah.. mana ada Santo2 dlm Gereja Katolik seperti Bunda Maria.. gak ada.. Bunda Maria itu perempuan.. gak ada dia.. gak ada yg namanya Yesus.. penyelamatmu itu.."
(Rm.  Nikolas Kristiyanto, SJ)

P.S: No. 1 dan 2 dari katolisitas.org

5 comments: