Minggu Panggilan tgl 08 Mei 2022



Minggu panggilan sedunia ini jatuh pada 8 Mei 2022 tepat di hari Minggu paskah keempat. Perayaan ekaristi di Gereja Pelem Dukuh dipimpin oleh Rm.Modestus Supriyanta, Pr. Dalam homilinya beliau mengundang Sr Faustina, PIJ untuk berbagi kisah hidup panggilannya. Ia mengajak serta 3 anak asuhnya (Dahai - Kaltim kelas 10 SMA, Vina-Kupang kelas 10 SMK, Dhea-Promasan kelas 10 SMA).

Sr. Faustina PIJ, berasal dari Surabaya, beliau sudah 28 th hidup membiara dan saat ini beliau berkarya di Komunitas Nanggulan sebagai kasir dan pemimpin komunitas. Di Nanggulan ini juga terdapat panti asuhan putri yang menampung cukup banyak siswa dari berbagai daerah di Indonesia, ada NTT, Riau, Kalimantan, Yogya dll.

PIJ (“Pauperis Infantis Jesu” dalam bahasa latin yang artinya “Kanak-kanak Yesus yang Miskin”) atau “die Schwestern vom armen Kinde Jesus” dalam bahasa Jerman yang artinya “Para Suster dari Kanak-kanak Yesus yang Miskin” – untuk Kongregasi yang baru itu. Di Indonesia dikenal dengan “Suster Sang Timur”.

Karya Suster Sang Timur di Indonesia ada 4 bidang, yaitu :

  1. Bidang pendidikan (play group, TK, SD, SMP, SMA dan SLB)
  2. Bidang kesehatan (rumah bersalin, poliklinik) 
  3. Bidang sosial (panti asuhan, asrama putra dan putri, anak asuh)
  4. Bidang pastoral (rumah retret, pastoral paroki, pembimbing retret)


Dalam sharingnya, Sr Faustina menyampaikan bahwa pada awalnya beliau tertarik menjadi suster karena baju yang dipakai uleh Kongergasi PIj lain dari yang oain, yaitu coklat susu dan Suster-Sustwr PIJ yang pernah ditemuinya sangat ramah dan bersahabat, namun seiring berjalannya waktu beliau menempuh pendidikan suster, ia telah memurnikan alasan tersebut dan kerinduan akan Yesus adalah menjadi alasan beliau tetap setia menjadi biarawati sampai saat ini. Menjadi suster merupakan hal yang membahagiakan, karena bukannya tidak memiliki anak namun malah memiliki banyak anak asuh dan rekan-rekan seperjuangan, serta memiliki pengalaman diberbagai kota di Indonesia. Maka beliau mengajak OMK di Pelem Dukuh untuk mengikuti jejaknya menjadi biarawati seperti beliau.


No comments:

Post a Comment