Renungan APP tgl 27 Maret 2021

 


SABTU Prapaska 5

 “… lebih berguna bagimu jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa” (Yoh 11:50)

Injil Yohanes menunjukkan pengurbanan Yesus demi keselamatan umat manusia. Pengurbanan Yesus sekali dan untuk selamanya. Salib simbol kehinaan ternyata menjadi tanda kemuliaan bagi Yesus. Dalam hidup kita sehari-hari pengurbanan dapat dengan mudah dijumpai. Misalnya saja seorang ibu yang rela tidak makan supaya jatah makannya dapat dikonsumsi oleh anaknya. Atau ketika salah seorang yang rela mendonorkan darah demi kesembuhan seorang pasien. Pengurbanan menjadi hal yang sangat berharga terkhusus bagi mereka yang kita cintai.

Pengurbanan Yesus ditujukan kepada seluruh umat manusia, baik yang jahat maupun yang baik. Berbeda dengan kita yang hanya berkenan berkurban kepada mereka yang baik atau kita cintai. Lain halnya jika kita harus berkurban untuk mereka yang membenci atau pun tidak kita kenali. Tentu saja, terdapat rasa enggan untuk berkurban.

Pesan Injil hari ini dapat kita hayati sebagai wujud kerelaan kita untuk berkurban bagi sesama kita. Pengurbanan tidak perlu hal-hal yang heroik atau pun besar melainkan pula melalui pengurbanan sederhana. Misalnya, memberi waktu untuk keluarga,  memberi perhatian untuk tetangga yang berkesusahan, dll. Bunda Teresa pernah mengatakan, “Tidak semua orang dapat melakukan hal yang besar namun setiap orang dapat melakukan hal kecil dengan cinta yang besar.”


Sumber : kevikepandiy.org

No comments:

Post a Comment