Perayaan Ekaristi Rabu Abu

 



Selasa, 16 Februari 2021 di pegunungan menorah lebih tepatnya di Gereja Santa Maria Fatima Pelem Dukuh diadakan ekaresti Rabu Abu. Ekaristi ini dipimpin oleh Romo Robertus Saptaka, Pr yang dimulai pada pukul 15.00 WIB.  

Rabu abu kali ini terasa berbeda dari tahun kemarin. Karena maraknya virus corona maka ada beberapa ketentuan baru yang harus diterapkan. Tanda salib dari abu yang biasanya ada didahi sekarang abunya hanya ditaburkan dikepala umat. Selain itu protocol Kesehatan juga masih sangat dijaga dan dijalankan dengan sebaik-baiknya guna mengantisipasi adanya virus corona. 



Dalam homili, Romo Saptaka mengajak kita untuk bertobat dari hati dan tidak mengumbar-umbar. Di masa sekarang ini banyak umat yang lebih mementingkan wujud lahirnya di dalam sebuah pengorbanan daripada wujud batin. Pertobatan ini seharusnya membawa kita untuk memperbaiki dan menyempurnakan hati kita. 

Puasa bagi umat Katolik dianggap ringan bagi beberapa orang. Namun secara pribadi kita bisa mengaturnya sesuai kemampuan kita sendiri. Walaupun secara sederhana kita berpuasa namun harapannya ini bisa semakin menguatkan iman kita. Yang terpenting adalah mempunyai niat untuk mengubah hati dengki, iri, dan sifat buruk yang lainnya menjadi hati yang sabar dan juga rendah hati. Ini menjadi tanda bahwa kita secara pribadi diajak bertanggungjawab. 

Kita juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga diri kita dan juga orang lain. Selain itu kita juga menjaga hati kita agar tetap memperbaiki diri dan pasrah kepada Tuhan serta berbuah kasih untuk semua orang.

Devi. 

Foto-foto lainnya klik disini


No comments:

Post a Comment